Suku Melayu Palembang atau yang lebih dikenal dengan Suku Palembang adalah salah satu suku Melayu yang terletak di wilayah Kota Palembang dan sekitarnya.
Suku Palembang juga merupakan salah
satu kelompok etnis terdekat dari Suku Komering.
Suku Palembang bahasanya mirip
dengan Bahasa Melayu Jambi dengan Suku Melayu Bengkulu yang kata-katanya
berakhiran dengan kata o.
Dalam kesehariannya, suku Palembang
berbicara dalam bahasa Palembang. Bahasa Palembang sendiri merupakan bagian atau
varian dari bahasa Melayu atau sering disebut sebagai bahasa Melayu Palembang.
Bahasa Palembang mengguna kan dialek
“o” pada akhir setiap kata. Inilah yang membedakan bahasa Melayu Riau dan
Melayu Malaysia dengan bahasa Melayu Palembang. Adapun dialek bahasa Melayu
Palembang ini memiliki dua dialek bahasa, yaitu baso Palembang Alus dan baso
Palembang Sari-Sari
Beberapa kalangan berpendapat bahwa
suku Palembang merupakan hasil dari peleburan bangsa Arab, Tionghoa, suku Jawa
dan kelompok-kelompok suku lainnya di Indonesia.
Suku Palembang dibagi dalam dua
kelompok, yaitu Wong Jeroo dan Wong Jabo. Wong Jeroo merupakan keturunan
bangsawan / hartawan yang statusnya sedikit dibawah dari orang-orang istana
dari kerajaan zaman dulu yang berpusat di Palembang. Sementara Wong Jabo adalah
rakyat biasa.
Tradisi yang telah mengakar dalam
budaya suku Palembang dan telah dijalankan selama beberapa abad sebagai
pedagang, ialah menjajakan dagangannya di atas permukaan air sungai Musi
dengan menggunakan perahu.
Selain menjadi pedagang, orang
Palembang juga banyak yang berhasil menduduki sektor penting di pemerintahan
Sumatra Selatan.
Islam menjadi agama yang dianut
sebagaian besar orang Palembang. Sondok piyogo atau dalam bahasa Indonesia
berarti “Adat dipangku, syari'at dijunjung” merupakan semboyan yang dipegang
teguh oleh suku Palembang.
Semboyan yang bermakna bahwa
meskipun sudah mengecap pendidikan tinggi, namun tetap mempertahankan adat
kebiasaan Suku Palembang.