Suku Aceh atau "Ureuëng
Acèh" adalah nama sebuah suku penduduk asli yang mendiami wilayah pesisir
dan sebagian pedalaman Provinsi Aceh, Indonesia.
Suku Aceh mayoritas beragama Islam.
Suku Aceh mempunyai beberapa nama lain yaitu Lam Muri, Lambri, Akhir, Achin,
Asji, A-tse dan Atse.
Bahasa yang dituturkan adalah bahasa
Aceh, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia Barat dan
berkerabat dekat dengan bahasa Cham yang dipertutur kan di Vietnam dan Kamboja.
Suku Aceh sesungguhnya merupakan
keturunan berbagai suku, kaum, dan bangsa yang me-netap di tanah Aceh.
Pengikat kesatuan budaya suku Aceh terutama ialah dalam ba-hasa, agama, dan
adat khas Aceh.
Ketika Kerajaan Sriwijaya memasuki
masa kemunduran nya, diperkirakan sekelompok suku Melayu mulai berpindah ke
tanah Aceh.
Di lembah sungai Tamiang yang subur
mereka kemudian menetap, dan selanjutnya dikenal dengan sebutan suku Tamiang.
Setelah mereka ditaklukkan oleh Kerajaan Samudera Pasai (1330), mulailah integrasi
mereka ke dalam masyarakat Aceh, walau secara adat dan dialek tetap terdapat
kedekatan dengan budaya Melayu.
Banyak pula terdapat keturunan
bangsa India di tanah Aceh, yang erat hubungannya de -ngan perdagangan dan
penyebaran agama Hindu-Buddha dan Islam di tanah Aceh.
Bangsa Arab yang datang ke Aceh
banyak yang berasal dari Hadramaut, Yaman, sementara itu ada juga keturunan
bangsa Persia yang umumnya datang untuk menyebarkan agama dan berdagang,
sedangkan bangsa Turki umumnya diundang datang untuk menjadi ulama, pedagang
senjata, pelatih prajurit, dan serdadu perang kerajaan Aceh.
Terdapat juga keturunan bangsa China
dan Keturunan bangsa Portugis terutama terda-pat di wilayah Kuala Daya, Lam.
Masa keemasan budaya Aceh dimulai
pada abad ke-16, seiring kejayaan kerajaan Islam Aceh Darussalam, dan kemudian
mencapai puncaknya pada abad ke-17.
Suku Aceh pada umum nya dikenal sebagai pemegang teguh ajaran agama Islam, dan juga sebagai pejuang.