Kerajaan Padang

0

 

Istana Negeri Padang

Kerajaan adalah kerajaan Melayu kerana diikat oleh agama Islam, beradat resam Melayu & berbahasa Melayu, yang kini menjadi Kota Tebing Tinggi, Bandar Khalifah dan sekitarnya.

Kerajaan Padang di Tebingtinggi, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Asahan, sebelah Barat dengan Bedagai, sebelah Selatan dengan Kabupaten Simalungun dan sebelah Utara dengan Selat Malaka dan termasuk dalam wilayah Kabupaten Deliserdang.

Kerajaan Padang bahkan telah mempengaruhi tamadun negeri, sebut saja Tuanku Umar Baginda Saleh(1630); menurut buku Perbaikkan Konsep Sejarah Deli Serdang 1987), memiliki putera yang bernama Marah

Ali Maluddin yang bernobat di kampong Perbatu di negeri Padang, putranya bernama Marah Jana mendirikan Tanjung Merawa –Senembah (makam dia di Kampung Batu Bedimbar). Cucunya dari Marah Dewa, bernama Datuk Raja Paterum gelar Johan Pahlawan (Raja Tanjung Merawa) menikah dengan puteri kejeruan Senembah di Sei Bahasa,1723, semasa awal berdirinya Serdang.

Ia memiliki empat putra, dua diantaranya masing-masing pindah ke Sunggal dan Sicanggang Langkat, seorang lagi bernama Datuk Tharib (Kampong Baru – Serdang), satu lagi adalah Datuk Marah Hullah (Datuk Tanjung Merawa). Meskipun secara usianya Kerajaan Padang di Tebing Tinggi lebih tua dari Kesultanan Serdang, hingga 1854 Padang serta Bedagai pernah menjadi negeri jajahan Serdang.

Pada 6 Oktober 1865, Residen Riau yaitu E. Netscher atas nama Gubernemen mengeluarkan akta yang menetapkan daerah taklukkan (kewaziran) Deli iaitu, Padang (Tebing Tinggi), Bedagai, Denai dan Percut.

Di masa Sultan Deli,Tuanku Ma'mun Al-Rasyid Perkasa Alam Shah, dia bertitah pada 9 Oktober 1907, bahwa Bandar Khalifah milik Kerajaan Padang di Tebing Tinggi sebagai Pelabuhan Rasmi Kerajaan Padang,disebut juga sebagai Pelabuhan rasmi Kesultanan Deli, selain Belawan dan Tanjung Beringin.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)